Selasa 7 Okt 2008, saya berencana menonton salah satu pertandingan PSS yang menurut saya paling seru yaitu saat lawan PERSIBA Bantul di Stadion Maguwoharjo Sleman. Pas hari H rencana pengen nonton ma siapa gak tau, mau sendiri ato sama siapa gto udah jam mau jam 1 siang pdhl pertandingan mulai jam setengah 4, eh pas jam 1 siang ternyata ada yang ngajak juga (MDD - kakak saya, dan anak2 BFC) . Biasanya seh nunggu ajakan temen ato sodara dulu , klo g y ngajak temen yang mau, n klo ga ada ya berangkat sendiri, niattt lah pokoknya (klo ma sodara yang lebih tua kadang dibayarin juga, hehehe....). Eitttt tar doeloe,...bukan berarti nunggu ajakan trus nyari gratisan lhooo...., sebelum nonton insyaallah saya selalu siap modal kok, so... jgn khawatir bagi kalian yang mau ngajakin saya nonton, dijamin gak bakalan tekor hehehe... .
Akhirnya saya nonton bareng MDD dan kawan2 dari BFC (BFC - Klub sepakbola paling top markotop di kampung saya, hehehe). Kami berangkat jam 2 siang. Kenapa kami berangkat jam 2 siang?... nah begini, klo nonton bola itu beda ma nonton bioskop yang kalo udah dapet tiket dah pasti dapet tempat duduk n pasti duduknya lebih teratur dan ada nomornya. Kalo nonton bola itu cepet-cepetan nyari tempat duduk n g ada nomornya jadi siapa cepat dia dapat (maklum stadion indonesia gto loh), siapa telat berdiri dah ato berjongkok ria yang bikin badan pegelnya minta ampun. Jam setengah 3 kami sampai di stadion lalu kami cari parkir yang nyaman yaitu di sebelah utara stadion, sebenernya di dalem juga ada tempat parkir sehhh...cuman jalanannya masih tradisionil alias masih tanah jadi klo parkir di sana abis pertandingan motor ato mobil pasti kondisinya seperti habis berkelana dari padang pasir. Setelah dapet parkir, kita langsung cari tiket di sebelah utara tepatnya di loket untuk tiket yang berwarna hijau alias tiket slemania gto lloooohh... . Pertimbangan saya cari tiket hijau bukan berarti saya seneng jingkrak2 (soalnya di tribun hijau itu tempatnya para laskar slemania yang sepanjang pertandingan tanpa kenal lelah mendukung tim kebanggaannnya), tapiii tket hijau adalah tiket yang paling murahhhh... (hehehe, maklum anak muda yang uang jajannya ngepass cari tiket yang murah ajahhh..., because sisa uang yang lain khan biasa dipake buat yang laen, ex : beli buku, les gene gto, ditabung, arrrrrggghh... sok bijaksana, dasarnya emang uang ngepass).
Tiket sudah didapat dan akhirnya kami masuk, cari tempat duduk di sebelah kanan dket tribun biru, ngobrol ngalor ngidul dulu sambil nunggu pertandingan dimulai. Dan akhirnya jam 15.30 teng wasit meniup peluit tanda dimulainya pertandingan. Inilah sedikit review saya mengenai pertandingan tersebut yang "maap" rada sok tau, sok teori, sok komentator, tapi ya sekali lagi maap, klo nggak gitu khan bukan saya hehehe... :
Babak I : di babak pertama PSS terus menekan pertahanan Persiba Bantul yang digalang oleh mantan pemain PSS sleman Kahudi wahyu, Michael Ndbouisi, dan Febi Martika. Menit2 awal Tercatat dua peluang emas melalui Ricardo Diaz dan Jaenal Ichwan yang tendangannya masih tipis disamping gawang persiba bantul yang dijaga oleh Ariesoma. Bahkan di pertengahan babak pertama satu tendangan Ricardo Diaz ke gawang persiba yang sudah melompong, sebetulnya klo tenang kira-kira 99% goll, tapi ya gimana lagi si Diaz langsung maen kayang gitu jadi bola malah ditendang melambung tinggi ke arah penonton. Busyettt, klo gue yang jadi pemain mah gak bakalan kaya gitu maennya, pastinya malah tambah ancurrr....hehehe... . Setelah itu PSS kembali menyusun serangan yang dimana ada suatu momen dimana pemain belakang persiba melakukan tackling keras terhadap gelandang elegan PSS yaitu Slamet Nurcahyo tapiiiiiii.....wasit tidak meniup peluit apa2, huh...breng#$%k, dasar wasit g@3ok...!!!, satu serangan berikutnya juga hampir sama kejadiannnya yaitu jaenal ichwan dijatuhkan di kotak terlarang padahal tackling pemain belakang persiba sangat terlambat sehingga mengenai engkel dari Jaenal, tapi ya lagi2 wasit berpendapat lain. huuuuuuuhhhhhh......jengkellll rasanya... .
Babak II : di babak kedua kondisi sepertinya mulai berimbang di mana Persiba sudah mulai berani melancarkan serangan demi serangan ke jantung pertahanan PSS, namun selalu kandas di barisan pertahanan PSS yang digalang oleh Peter Lipede dkk. PSS pun tidak jauh berbeda, dengan serangan yang monoton, akhirnya kandas juga di pertahanan persiba bantul. Meskipun saling menyerang, kedua tim agak kurang greget.
setelah 90 menit bermain akhirnya wasit meniup peluit juga dan skor akhir adalah 0-0, mungkin karena habis lebaran kali yaa. Hehehe...au ah gelap... . Sisi positifnya dari pertandingan ini walaupun berkali-kali dikecewakan oleh keputusan wasit, para penonton termasuk slemania tetap berusaha sportif menyikapi hasil pertandingan. Untuk PSS sendiri saran saya adalah tambah latihan teamwork dan finishing touch, kalo materi mah saya rasa sudah cukup untuk mengarungi "rimba" divisi utama . Setelah pertandinagan Akhirnya dengan sedikit mengerutu dan agak "misuh2" kami pulang ke rumah masing-masing dengan selamat.
Akhirnya saya nonton bareng MDD dan kawan2 dari BFC (BFC - Klub sepakbola paling top markotop di kampung saya, hehehe). Kami berangkat jam 2 siang. Kenapa kami berangkat jam 2 siang?... nah begini, klo nonton bola itu beda ma nonton bioskop yang kalo udah dapet tiket dah pasti dapet tempat duduk n pasti duduknya lebih teratur dan ada nomornya. Kalo nonton bola itu cepet-cepetan nyari tempat duduk n g ada nomornya jadi siapa cepat dia dapat (maklum stadion indonesia gto loh), siapa telat berdiri dah ato berjongkok ria yang bikin badan pegelnya minta ampun. Jam setengah 3 kami sampai di stadion lalu kami cari parkir yang nyaman yaitu di sebelah utara stadion, sebenernya di dalem juga ada tempat parkir sehhh...cuman jalanannya masih tradisionil alias masih tanah jadi klo parkir di sana abis pertandingan motor ato mobil pasti kondisinya seperti habis berkelana dari padang pasir. Setelah dapet parkir, kita langsung cari tiket di sebelah utara tepatnya di loket untuk tiket yang berwarna hijau alias tiket slemania gto lloooohh... . Pertimbangan saya cari tiket hijau bukan berarti saya seneng jingkrak2 (soalnya di tribun hijau itu tempatnya para laskar slemania yang sepanjang pertandingan tanpa kenal lelah mendukung tim kebanggaannnya), tapiii tket hijau adalah tiket yang paling murahhhh... (hehehe, maklum anak muda yang uang jajannya ngepass cari tiket yang murah ajahhh..., because sisa uang yang lain khan biasa dipake buat yang laen, ex : beli buku, les gene gto, ditabung, arrrrrggghh... sok bijaksana, dasarnya emang uang ngepass).
Tiket sudah didapat dan akhirnya kami masuk, cari tempat duduk di sebelah kanan dket tribun biru, ngobrol ngalor ngidul dulu sambil nunggu pertandingan dimulai. Dan akhirnya jam 15.30 teng wasit meniup peluit tanda dimulainya pertandingan. Inilah sedikit review saya mengenai pertandingan tersebut yang "maap" rada sok tau, sok teori, sok komentator, tapi ya sekali lagi maap, klo nggak gitu khan bukan saya hehehe... :
Babak I : di babak pertama PSS terus menekan pertahanan Persiba Bantul yang digalang oleh mantan pemain PSS sleman Kahudi wahyu, Michael Ndbouisi, dan Febi Martika. Menit2 awal Tercatat dua peluang emas melalui Ricardo Diaz dan Jaenal Ichwan yang tendangannya masih tipis disamping gawang persiba bantul yang dijaga oleh Ariesoma. Bahkan di pertengahan babak pertama satu tendangan Ricardo Diaz ke gawang persiba yang sudah melompong, sebetulnya klo tenang kira-kira 99% goll, tapi ya gimana lagi si Diaz langsung maen kayang gitu jadi bola malah ditendang melambung tinggi ke arah penonton. Busyettt, klo gue yang jadi pemain mah gak bakalan kaya gitu maennya, pastinya malah tambah ancurrr....hehehe... . Setelah itu PSS kembali menyusun serangan yang dimana ada suatu momen dimana pemain belakang persiba melakukan tackling keras terhadap gelandang elegan PSS yaitu Slamet Nurcahyo tapiiiiiii.....wasit tidak meniup peluit apa2, huh...breng#$%k, dasar wasit g@3ok...!!!, satu serangan berikutnya juga hampir sama kejadiannnya yaitu jaenal ichwan dijatuhkan di kotak terlarang padahal tackling pemain belakang persiba sangat terlambat sehingga mengenai engkel dari Jaenal, tapi ya lagi2 wasit berpendapat lain. huuuuuuuhhhhhh......jengkellll rasanya... .
Babak II : di babak kedua kondisi sepertinya mulai berimbang di mana Persiba sudah mulai berani melancarkan serangan demi serangan ke jantung pertahanan PSS, namun selalu kandas di barisan pertahanan PSS yang digalang oleh Peter Lipede dkk. PSS pun tidak jauh berbeda, dengan serangan yang monoton, akhirnya kandas juga di pertahanan persiba bantul. Meskipun saling menyerang, kedua tim agak kurang greget.
setelah 90 menit bermain akhirnya wasit meniup peluit juga dan skor akhir adalah 0-0, mungkin karena habis lebaran kali yaa. Hehehe...au ah gelap... . Sisi positifnya dari pertandingan ini walaupun berkali-kali dikecewakan oleh keputusan wasit, para penonton termasuk slemania tetap berusaha sportif menyikapi hasil pertandingan. Untuk PSS sendiri saran saya adalah tambah latihan teamwork dan finishing touch, kalo materi mah saya rasa sudah cukup untuk mengarungi "rimba" divisi utama . Setelah pertandinagan Akhirnya dengan sedikit mengerutu dan agak "misuh2" kami pulang ke rumah masing-masing dengan selamat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar